Cara Ternak Jangkrik untuk Pakan Burung yang Menguntungkan

Cara Ternak Jangkrik  – jangkrik adalah serangga yang termasuk dalam jenis ordo orthoptera. Ada lebih dari 900 spesies jangkrik yang dibagi dalam beberapa kelompok, berdasarkan pada morfologi dan tipe habitatnya. Jangkrik dapat ditemukan di seluruh dunia. Hewan ini dapat bertahan hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, padang rumput, ladang, daerah berbatu dan gua.

Beberapa dari hewan ini hidup di bawah tanah. Jangkrik paling dikenal dengan suara yang dihasilkan dan hewan ini adalah simbol keberuntungan. Orang-orang Cina memegang jangkrik sebagai hewan peliharaan di masa lalu. Sebagai hewan yang hidup di alam liar, hewan satu ini juga bisa menjadi sebuah komoditas yang berharga. Lalu bagaimanakah cara untuk beternak hewan ini?

Cara Ternak Jangkrik

Sebagian besar spesies jangkrik banyak hidup di alam liar dan ada beberapa jenis jangkrik tidak dapat terbang dan sering menghilang bersamaan dengan habitatnya. Oleh sebab itu Aada beberapa spesies jangkrik terdaftar sebagai hewan langka.

Fakta menarik tentang hewan jangkrik ini adalah ukurannya yang tergantung pada spesiesnya. Panjangnya bisa 4-5 cm. Jangkrik bisa berwarna hitam, merah, coklat atau hijau.

Sebagian besar spesies jangkrik memiliki tubuh rata dan dua pasang sayap membran. Jangkrik memiliki sepasang sungut di kepala sepanjang 2,5 cm, yang disebut antena. Antena dapat mendeteksi pergerakan mangsa dan menemukan makanan.

Jangkrik memiliki penglihatan yang sangat baik. Mata mereka dikenal sebagai mata majemuk terdiri dari sejumlah lensa yang memastikan visualisasi gambar yang berbeda secara bersamaan. Hanya saja jenis jangkrik jantan saja yang bisa bersuara dan jangkrik ini memiliki struktur seperti sisir (area bergigi) di sayap  yang menghasilkan suara kicauan ketika jantan menggosok sayapnya.

Kicauan sebagian besar digunakan untuk menarik perhatian wanita dan selama ritual kawin. Selain itu, jantan dapat menghasilkan jenis celetuk tertentu sebagai tanda agresi terhadap jantan lainnya. Nah, kira-kira bagaimana ya cara untuk bisa beternak hewan satu ini?

  1. Siapkan lokasi

Sebagian besar spesies jangkrik hidup di tanah, tetapi beberapa di antaranya hidup di bawah tanah, di dalam gua, atau tinggi di pohon. Meskipun jangkrik memiliki sayap, jangkrik tidak bisa terbang dengan bebas. Jangkrik dapat melompat atau melakukan perjalanan jarak pendek dengan menghasilkan gerakan tersentak-sentak.

Nah, jika Anda ingin beternak jangkrik, pastikan Anda membuat lokasi yang semirip mungkin dengan tempat tinggal jangkrik. Pastikan pula lokasi yang Anda buat terhindar dari suara yang bising dan terdapat sirkulasi udara yang memadai. Anda juga harus memastikan bahwa kandang jangkrik jauh dari hewan-hewan yang bisa membahayakan kehidupan jangkrik.

  1. Buat kandang jangkrik

Apabila lokasi sudah Anda tetapkan, maka saatnya Anda membuat sebuah kandang untuk beternak jangkrik. Anda bisa membuat kandang dari papan atau kardus dengan luas sekitar 1 meter kubik. Berilah ventilasi yang cukup agar jangkrik bisa bernafas.

  1. Berikan media hidup di kandang

Setelah kandang jangkrik selesai dibuat, maka Anda bisa menambahkan media yang membuat jangkrik Anda merasa nyaman. Tambahkan sebuah karpet telur dan susun secara bertumpuk. Namun sebelum menumpukkarpet-karpet tersebut, Anda harus menjemurnya selama 6 jam agar steril dan tidak ada bakteri jahat.

  1. Siapkan bibit jangkrik

Langkah selanjutnya adalah Anda perlu mencari bibit-bibit jangkrik untuk diternak. Carilah bibit yang benar-benar berkualitas. Perhatikan ciri-cirinya dengan baik yakni tidak ada satupun anggota tubuh yang hilang dari jangkrik. Cobalah untuk menyentuh tubuh jangkrik tersebut dan jika tubuhnya mengeluarkan air, maka jangan diambil karena itu adalah ciri jangkrik yang tidak sehat.

  1. Kawinkan jangkrik

Setelah Anda berhasil menemukan bibit-bibit yang bagus, Anda bisa mencoba untuk mengawinkan bibit-bibit tersebut. Letakkan dua bibit jangkrik di tempat yang menyerupai dengan habitat aslinya agar kedua bibit mau dikawinkan.

Jangkrik bertelur di musim gugur. Telur tetap diinkubasi selama periode musim dingin dan menetas di awal musim semi. Jangkrik memiliki metamorfosis tidak lengkap yang terdiri dari tiga tahap perkembangan: telur, nimfa dan serangga dewasa.

Jangkrik meranggas saat tumbuh. Serangga muda terlihat seperti versi miniatur dari orang dewasa. Jangkrik tidak memiliki umur panjang dan hewan ini hanya dapat bertahan hidup hingga satu tahun di alam liar.

  1. Beri pakan jangkrik Anda

 Jangkrik adalah omnivora makan tumbuhan dan hewan lainnya. Makanan hewan ini bisa meliputi berbagai jenis serangga, jamur dan bahan tanaman. Dengan Anda memberi pakan secara rutin, maka jangkrik-jangkrik Anda akan mudah bertelur dan telurnya akan tumbuh lebih cepat.

  1. Panen jangkrik Anda

Apabila jangkrik Anda sudah bertelur dan usia telurnya sudah mencapai 1 bulan, maka hewan-hewan ini sudah bisa untuk Anda ternak. Harga telur jangkrik dengan dewasa bahkan jauh lebih murah yang telurnya. Perkilogram jangkrik bisa dijual hampir Rp 100.000. Lumayan sekali bukan?

Jenis-jenis Jangkrik

Ada beberapa jenis jangkrik yang hidup di dunia ini di antaranya adalah :

  1. Jangkrik alam

Jangkrik alam mungkin berasal dari Asia barat daya, tetapi telah didistribusikan secara luas oleh manusia. Jangkrik alam membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk menyelesaikan siklus hidupnya ketika dipelihara pada suhu 26 hingga 30 ° C.

Jenis jangkrik ini bertahan dalam cuaca dingin dan panas. Jenis jangkrik ini bisa ditemukan  di tempat pembuangan, di mana panas dari fermentasi dapat menopang hidupnya.

Jangkrik alam berukuran 16 hingga 21 mm dengan warna cokelat kekuningan dan sayap yang menutupi perut. Jenis jangkrik ini memiliki tiga pita melintang gelap di bagian atas kepala dan di antara mata. Semua jangkrik alammemiliki sayap belakang yang panjang ketika menjadi dewasa.

  1. Jangkrik Kalung

Jangkrik kalung atau Gryllus bimaculatus De Geer merupakan salah satu spesies jangkrik yang paling banyak mendiami wilayah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, dan Eropa. Jangkrik kalung dapat dengan mudah dibiakkan di laboratorium dan telah banyak digunakan untuk mempelajari fisiologi serangga dan neurobiologi.

  1. Jangkrik Seliring

Jangkring seliring adalah salah satu jenis jangkrik yang dibudidayakan di Indonesia, khususnya Jawa Timur dan banyak sekali dijual di berbagai pasar jangkrik. Tubuh jangkrik jenis ini sangat hitam kecokelatan dan hampir mirip dengan jangkrik kalung. Suara yang dihasilkan oleh jangkrik satu ini sangatlah nyaring dan memekakkan telinga.

  1. Jangkring Jaliteng

Jangkrik Jaliteng menetas dari telur sebagai larva yang merupakan versi mini dari jenis jangkrik dewasa. Hanya saja Jaliteng tidak memiliki sayap dan organ reproduksi fungsional. Namun jangkrik yang memiliki nama lain Gryllus bimaculatus ini bisa tumbuh lebih besar saat mencapai usia dewasa setelah 8 hingga 11 bulan dengan pertambahan berat hingga 1000 kali.

  1. Jangkrik Jerabang

Jangkrik Jerabang adalah salah satu dari sekitar 2.400 spesies serangga melompat yang tersebar di seluruh dunia dan dikenal karena kicauannya yang nyaring. Panjang jangkrik satu ini bervariasi dari 3 hingga 50 mm.

Jangkrik jerabang memiliki antena tipis, kaki belakang dimodifikasi untuk melompat, kakinya bersendi tiga, dan dilengkapi dengan dua pelengkap sensorik perut ramping (disebut cerci). Dua sayap depan kaku dan kasar, dan dua sayap belakang panjang dan berselaput digunakan untuk terbang.

  1. Jangkrik gangsir

Jangkrik gangsir atau brachytrupes portentosus adalah jenis jangkrik yang menjadi hidangan populer untuk hewan pemakan serangga. Jangkrik bertubuh besar ini adalah spesies yang umum ditemukan di Afrika dan Asia.  Jangkrik ini memiliki nutrisi yang tidak terduga karena menyediakan 3 hingga 4 kali lebih banyak protein daripada daging sapi.

Selain itu, jangkrik gangsir juga memiliki vitamin dan mineral, serta mengandung asam lemak seperti omega 3, bahan penting untuk mencegah kanker. Bahkan, jangkrik satu ini mengandung lemak tiga kali lebih sedikit daripada daging. Rendah kalori, dan juga mengandung serat dan terutama karbohidrat.

Macam-macam Pakan Jangkrik

Lalu apa saja sih macam-macam pakanan yang cocok untuk diberikan kepada hewan jangkrik?

  1. Voer ayam

Ayam dianggap daging tanpa lemak dan memberikan banyak manfaat bagi berbagai jenis hewan, termasuk jangkrik. Voer ayam memiliki protein sebagai sumber energi utama dan apabila jangkrik diberipaka voer ayam maka itu bisa membangun massa otot tanpa lemak dan memberikan asam lemak Omega 6 yang membantu mempertahankan tubuh yang kuat.

Pastikan ketika Anda memberi makan jangkrik Anda dengan voer ayam, Anda harus menghaluskannya terlebih dahulu agar bisa dimakan.

  1. Sayuran

Sayuran adalah jenis pakan yang mengandung banyak sekali nutrisi penting untuk tumbuh kembang telur-telur jangkrik Anda. Sayuran tidak hanya memiliki banyak nutrisi, namun juga mengandung air yang bisa menjadi pengganti kebutuhan mineral hewan ternak Anda.

Jangkrik adalah hewan yang terbiasa tumbuh di alam liar sehingga memberi pakan berupa sayuran pastinya akan mengingatkan hewan ini dengan daun-daunan yang sering ditemukan di habitat aslinya. Pastikan Anda memberi pakan hewan Anda dengan sayuran yang lunak, ya! Atau jika ingin memberi makanan seperti wortel, Anda bisa memotongnya kecil-kecil terlebih dahulu.

  1. Batang pohon pisang

Selain sayuran yang memiliki kandungan banyak mineral, adapula batang pohon pisang atau gedebog dalam istilah Jawanya yang mampu memberikan kandungan air untuk jangkrik. Anda bisa memberi makan ternakan Anda ini dengan batang pohon pisang yang sebelumnya sudah Anda potong menjadi kecil-kecil.

Sebelum dipotong, Anda juga bisa menjemur batang pohon pisangnyaterlebih dahulu karena kandungan air dalam batang ini sangatlah tinggi. Memberi pakan batang pohon pisang sangat bagus untuk pertumbuhan jangkrik Anda.

  1. Batang dan daun pohon pepaya

Selain batang pohon pisang, ternyata batang pohon pepaya beserta daunnya juga bisa menjadi pakan untuk ternak jangkrik Anda. Namun pakan satu ini harus diberikan H-10 jangkrik siap panen dan tidak baik diberikan saat masa awal pertumbuhan.Rendam terlebih daun pepaya dan tiriskan setelah itu potong-potong dan berikan kepada jangkrik.

  1. Rumput

Rumput liar juga bisa menjadi solusi pakan untuk jangkrik Anda karena memang hewan satu ini habitatnya adalah alam liar. Carilah rumput liar yang memiliki bentuk daun yang kecil-kecil seperti pare atau krokot.

Beternak jangkrik memang bisa dikatakan sulit dan memerlukan skill khusus untuk bisa berhasil. Namun dengan trik-trik di atas mulai dari cara pembuatan kandang, pemberian pakan dan jenis-jenis pakan apa yang bagus, beternak jangkrik rasanya tidak akan terlalu sulit untuk dilalui.

Baca Artikel Lainnya di Duniakicau.net dari Google News