Lovebird sejatinya tidak memiliki sifat teritorial. Karakter asli spesies dari keluarga paruh bengkok ini adalah burung sosial. Tapi entah kenapa tak jarang dipelihara sendirian saja tanpa teman / pasangan. Padahal jika hal ini terus dibiarkan bisa memicu perilaku cabut bulu. Untuk itu, hindari beberapa kebiasaan salah dalam merawat lovebird berikut ini.
Lovebird merupakan spesies burung dari keluarga Psittaculidae. Ada delapan spesies lovebird yang dikenal dan semuanya merupakan burung asli dari Benua Afrika. Namun karena beberapa jenisnya diketahui sangat mudah dirawat dan dikembangbiakkan, maka keberadaan lovebird sangat mudah ditemukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Burung yang berpenampilan cantik ini dipelihara tak hanya sebagai rumahan atau burung hias saja, tapi sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lalu menjual hasil produksinya ke pasaran. Bahkan tak sedikit yang sengaja memeliharanya khusus sebagai masteran maupun untuk dilombakan.
Namun begitu, masih banyak yang menganggap perawatan lovebird itu sama seperti perawatan jenis burung kicauan lainnya. Terkadang tanpa disadari beberapa kebiasaan yang salah dalam perawatannya pun kerap dilakukan kicaumania hanya karena hal tersebut dianggap sudah cukup umum.
Ketika mabung /ganti bulu jangan sekali – kali dimandikan, dikarena jika lovebird mania memandikan burung lovebird yang sedang mabung akan memperlambat proses perontokan pada bulu dan yang terjadi malah bulu susah untuk rontok. sebaiknya mandikan burung ketika bulu sudah rontok dan muncul bulu – bulu jarum.
Lihat Juga : Rawatan Lovebird Jantan untuk Lomba
Seperti juga jenis parrot lainnya, lovebird memiliki paruh yang cukup kuat untuk memecahkan kulit biji-bijian yang keras. Selain itu, burung ini juga sangat gemar menggigiti permukaan yang terbuat dari kayu maupun plastik.
Oleh karena itu, untuk mencegah lovebird menggigiti tenggerannya, maka gunakan tenggeran yang terbuat dari bahan yang keras seperti ranting dari pohon asam, atau tenggeran khusus lovebird yang banyak dijual di toko perlengkapan burung peliharaan.
Hal yang sama juga berlaku pada sangkar yang digunakan, baik itu sangkar harian maupun sangkar yang digunakan untuk ternak atau umbarannya. Untuk lebih amannya, gunakan sangkar yang memang dibuat khusus untuk burung paruh bengkok. Sangkar ini biasanya memiliki jeruji yang terbuat dari bahan besi atau logam, sehigga tidak mudah rusak jika digigit oleh burung.
Lihat Juga : Cara Memberikan Tangkringan Lovebird
Penggemar burung nuri biasanya akan memberikan air susu manis untuk burung kesayangannya itu. Celakanya, hal ini kadang diikuti juga oleh lovebird mania. Pemberian susu kental manis untuk burung sangat tidak dianjurkan. Selain tidak bisa dicerna dengan baik oleh lovebird, kandungan gula yang terlalu tinggi juga bisa memicu gangguan kesehatan pada lovebird tersebut.
Burung yang cenderung dipelihara sendirian tanpa pasangan dalam waktu yang cukup lama akan memiliki kondisi yang gampang stres. Selain itu, perilakunya pun akan cepat berubah seperti jadi jarang bunyi, gemar cabut bulu, atau bahkan jadi sangat agresif/galak.
Seperti dijelaskan dalam awal tulisan ini, lovebird bukan termasuk jenis burung teritorial. Karakter alaminya adalah burung sosial atau koloni. Sehingga memelihara lebih dari satu ekor sangat dianjurkan jika ingin menjadikannya cepat gacor. Di masa kini, metode untulan sudah sering diterapkan untuk menjadikan burung lebih ngotot dan tampil konslet di lapangan.
Lihat Juga : Rawatan Lovebird Paruh Putih
Memberi pakan terlalu berlebihan hanya agar burungnya rajin bunyi
Banyak yang ingin agar lovebird rawatannya itu menjadi lebih rajin ngekek, berdurasi panjang, dan lebih aktif. Hal yang sering terjadi adalah memberikan pakan dengan takaran yang tidak sesuai atau terlalu berlebihan, terutama pakan tambahannya.
Burung lovebird yang berlebihan mengkonsumsi pakan tambahan seperti kangkung, kuaci, atau jagung manis tentu tidak bagus. Kondisinya akan terganggu karena burung akan mengalami over birahi yang membuat penampilannya semakin menurun.
Lihat Juga : Suara Lovebird Kusumo
Risiko lain jika lovebird mendapatkan asupan pakan yang berlebihan adalah obesitas atau kegemukan. Burung yang terlalu gemuk tentu tidak bisa beraktivitas dengan baik seperti biasa, termasuk sulit untuk berkembang biak dan cenderung malas bunyi.
Oleh karena itu, untuk menjaga kondisinya sepanjang hari maka pemberian pakan harus diatur dengan managemen pakan yang baik. Selain diberikan pakan biji-bijian yang berkualitas, pakan tambahan yang diberikan pun sebisa mungkin harus dibatasi setiap harinya.
Selain diberikan milet, lovebird juga harus mendapatkan asupan pakan tambahan berupa jagung manis yang diberikan sepotong kecil saja setiap hari. Adapun untuk pemberian pakan tambahan yang lain seperti kangkung, biji kuaci, dsb bisa diberikan setiap dua – tiga kali seminggu dengan takaran yang disesuaikan.
Semoga bermanfaat
Layaknya hewan peliharaan lainnya, burung peliharaan pun juga bisa sakit. Ini seringkali menjadi salah satu…
Ketika mendengar kata burung, apa yang ada di pikiran kalian? Mungkin langsung terpikirkan hewan yang…
Pakan merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan bagi kalian yang memelihara burung. Karena pakan…
Bagi kalian para pecinta burung, pastinya sudah tidak asing lagi dengan Murai Batu. Jenis burung…
Kroto merupakan salah satu makanan favorit bagi burung peliharaan. Karena memang ia dikenal memiliki kandungan…
Murai batu merupakan salah satu jenis burung kicau yang sangat populer dan begitu menjadi primadona…