6 Jenis Burung Murai Batu Ekor Hitam, Benarkah Cerdas dan Lincah?

Murai batu yang dikenal selama ini adalah burung murai batu biasa seperti murai batu sumatera dan kalimantan. Tetapi selain itu ternyata burung murai batu ekor hitam atau popular dengan sebutan blacktail ternyata memiliki keragaman jenis.

Review Murai Batu Ekor Hitam

Review Murai Batu Ekor Hitam
Review Murai Batu Ekor Hitam

Murai Batu Ekor Hitam adalah burung kicau yang populer di Indonesia. Burung ini memiliki ukuran sedang dengan panjang sekitar 20 cm dan berat sekitar 60-80 gram. Burung jantan memiliki warna hitam kebiruan pada pola ekornya yang menjadi ciri khasnya, sedangkan burung betina memiliki ekor berwarna coklat.

Murai Batu Ekor Hitam dikenal memiliki suara kicauan yang merdu dan variatif, sehingga sering dijadikan burung peliharaan dan perlombaan kicauan burung. Burung ini juga dikenal memiliki karakter yang cerdas dan lincah.

Murai Batu Ekor Hitam memiliki habitat alami di hutan dan hutan sekunder, tetapi sering ditemukan di daerah perkotaan sebagai burung peliharaan. Burung ini memakan berbagai jenis makanan, termasuk serangga, buah-buahan, dan biji-bijian.

Namun, sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang, penangkapan dan perdagangan Murai Batu Ekor Hitam secara ilegal dapat menyebabkan penurunan populasi burung ini di alam. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perlindungan dan konservasi spesies ini.

Lihat Juga : Cara Mengatasi Murai Batu Tidak Mau Bunyi Saat Lomba

Jenis Murai Batu Ekor Hitam

Jenis Murai Batu Ekor Hitam
Jenis Murai Batu Ekor Hitam

Ada beberapa macam jenis burung murai batu ekor hitam ini, yang di antaranya banyak menyebar di sekitaran Sumatera.  Berikut beberapa spesies burung murai batu ekor hitam dengan penyebarannya :

1. Murai Batu Nias

Habitat murai batu nias berada di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. ekorya terbilang cukup panjang yaitu antara 20 – 26 cm. Yang membedakan dengan murai batu ekor hitam lainnya adalah bulu ekor yang secara keseluruhan berwarna hitam tanpa ada warna atau bercak putih (balak).

Murai batu Nias atau dikenal juga dengan nama burung Nias (Lophura ignita) adalah jenis burung murai yang berasal dari kepulauan Nias di Sumatra Utara, Indonesia. Burung ini tergolong dalam famili Phasianidae dan merupakan salah satu jenis burung yang populer di Indonesia.

Burung murai batu Nias memiliki ciri-ciri fisik yang khas, yaitu memiliki bulu-bulu berwarna hitam mengkilap dengan ekor panjang dan kepala yang berwarna merah. Burung ini juga memiliki suara burung yang khas dan sangat merdu, sehingga sering dipelihara sebagai burung kicauan.

Di alam liar, murai batu Nias biasanya ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis yang lebat. Mereka memakan berbagai jenis buah-buahan, biji-bijian, serangga, dan invertebrata kecil lainnya.

Sayangnya, murai batu Nias saat ini terancam punah akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan murai batu Nias sebagai salah satu spesies burung yang dilindungi dan tidak boleh ditangkap, diperjualbelikan, atau dimiliki tanpa izin khusus.

2. Murai Batu Pagai

Murai batu pagari berasal dari Kepulauan Mentawai. Burung ini memiliki karakteristik yang sama dengan burung murai batu yang ditemukan di Kep. Nias. Kemungkinan jenis ini adalah burung yang memang berasal dari Nias atau sebaliknya.

Murai Batu Pagai atau juga dikenal dengan nama Murai Batu Padang adalah jenis burung Murai Batu yang berasal dari kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Indonesia. Burung ini memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama dengan murai batu Nias, yaitu memiliki bulu berwarna hitam mengkilap dengan kepala berwarna merah, namun memiliki ukuran yang lebih kecil dan ekor yang lebih pendek.

Burung murai batu Pagai juga memiliki suara yang khas dan merdu, sehingga banyak digemari sebagai burung kicauan. Di alam liar, burung ini biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan.

Sayangnya, populasi burung murai batu Pagai juga terancam punah akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan murai batu Pagai sebagai spesies yang dilindungi dan tidak boleh ditangkap, diperjualbelikan, atau dimiliki tanpa izin khusus. Upaya konservasi dan pelestarian habitat alaminya sangat penting untuk mempertahankan populasi burung murai batu Pagai dan spesies lain di kepulauan Mentawai.

3. Murai Batu Sinabang (Simeleu)

Murai batu sinabang memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari murai batu nias, bahkan ekornya pun cenderung lebih pendek. Secara keseluruhan warna ekornya terlihat hitam polos, namun ditemukan juga burung yang memiliki ekor dengan bercak putih (balak) yang tipis.

Murai Batu Sinabang adalah jenis burung Murai Batu yang berasal dari Pulau Simeulue, Aceh. Burung ini memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama dengan murai batu Nias dan Pagai, yaitu memiliki bulu berwarna hitam mengkilap dengan kepala berwarna merah, namun memiliki ukuran yang lebih kecil.

Burung murai batu Sinabang juga memiliki suara yang khas dan merdu, sehingga banyak digemari sebagai burung kicauan. Di alam liar, burung ini biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan.

Lihat Juga : Suara Murai Batu Mp3

4. Murai Batu Lasia

Murai batu lasia berasal dari Pulau Lasia di Aceh yang terletak di tenggara Pulau Simeleu. Secara fisik memiliki tubuh seperti halnya murai sinabang, namun dengan ukuran tubuh yang lebih besar. Ekornya pun lebih panjang seperti ekor murai batu nias, tetapi dicirikan dari adanya noktah atau bercak putih yang ada di ujung ekornya (balak).

Murai Batu Lasia atau dikenal juga dengan nama Murai Batu Sumbawa adalah jenis burung Murai Batu yang berasal dari pulau Sumbawa, Indonesia. Burung ini memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama dengan jenis murai batu lainnya, yaitu memiliki bulu berwarna hitam mengkilap dengan kepala berwarna merah, namun memiliki ukuran yang lebih kecil dan ekor yang lebih pendek.

Burung murai batu Lasia juga memiliki suara yang khas dan merdu, sehingga banyak digemari sebagai burung kicauan. Di alam liar, burung ini biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan.

Sayangnya, populasi burung murai batu Lasia juga terancam punah akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan murai batu Lasia sebagai spesies yang dilindungi dan tidak boleh ditangkap, diperjualbelikan, atau dimiliki tanpa izin khusus.

Upaya konservasi dan pelestarian habitat alaminya sangat penting untuk mempertahankan populasi burung murai batu Lasia dan spesies lain di pulau Sumbawa. Para penghobi burung juga perlu membeli burung murai batu dari peternak yang memiliki izin resmi dan tidak membeli burung hasil tangkapan liar.

5. Murai Batu Lampuyang

Murai batu ini berasal dari Pulau Breuh, di Lampuyang, Aveh. Murai batu ini memiliki ekor yang berbeda dari jenis murai batu ekor hitam lainnya, yaitu ekornya berjumlah tiga pasang polos dan tiga pasang lain yang berwarna hitam, terdapat bercak putih yang tebal sepanjang lebih dari 1 cm. Karena berbeda itulah, murai batu ini kerap disebut dengan murai balak enam.

Murai Batu Lampuyang adalah jenis burung Murai Batu yang berasal dari wilayah Lampung, Indonesia. Burung ini memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama dengan jenis murai batu lainnya, yaitu memiliki bulu berwarna hitam mengkilap dengan kepala berwarna merah, namun memiliki ukuran yang lebih kecil dan ekor yang lebih pendek.

Burung murai batu Lampuyang juga memiliki suara yang khas dan merdu, sehingga banyak digemari sebagai burung kicauan. Di alam liar, burung ini biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan.

6. Murai Batu Sabang

Murai batu sabang memiliki penampilan dan pola ekor yang mirip dengan murai batu lampuyang tetapi dengan ukuran yang lebih panjang. Spesies burung ini cukup jarang ditemukan, dan kalaupun ada sebainya harus dilakukan upaya penangkaran agar spesies burung murai batu ekor hitam ini tidak cepat mengalami kepunahan.

Murai Batu Sabang adalah jenis burung Murai Batu yang berasal dari Pulau Weh, Sabang, Aceh. Burung ini terkenal karena keindahan suaranya dan memiliki nilai jual yang tinggi di pasar burung kicau.

Murai Batu Sabang memiliki ciri fisik yang khas, yaitu bulu berwarna hitam mengkilap dengan sedikit warna kebiruan di bagian dada dan perut. Selain itu, burung ini memiliki ekor panjang dan kaki yang kuat.

Lihat Juga : Ciri-ciri dan Kelebihan Murai Batu Aceh, Pola Ekor, Habitat dan Suaranya

Kesimpulan

Sebenarnya hanya ada satu jenis Murai Batu Ekor Hitam yang memiliki nama ilmiah “Lanius schach” atau “Black-winged Shrike-babbler”. Namun, di dunia kicau mania, mungkin ada variasi atau perbedaan dalam penamaan Murai Batu Ekor Hitam. Namun, secara umum, penamaan jenis Murai Batu Ekor Hitam hampir sama di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, perlu dicatat bahwa terdapat perbedaan dalam kualitas, kemampuan, dan karakter setiap individu burung, bahkan jika mereka berasal dari jenis yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, pola perawatan, dan pelatihan. Oleh karena itu, dalam dunia kicau mania, biasanya Murai Batu Ekor Hitam dinilai berdasarkan keindahan suara kicauannya dan kemampuan untuk berkompetisi dalam lomba kicau burung.

Baca Artikel Lainnya di Duniakicau.net dari Google News

Leave a Comment