Murai batu bakalan banyak dicari karena hargaya yang terjangkau semua kalangan. Meski begitu perawatannya bisa saja lebih mahal karena salah sedikit saja burung bisa sakit atau bahkan mati. Namun jika dilakukan dengan cara yang tepat, murai batu bakalan itu pun akan menjadi burung yang sehat dan rajin bunyi sehingga memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya.
Sebagian besar murai batu yang dijual di pasaran berasal dari penangkaran dan tangkapan alam atau burung bakalan. Dibandingkan murai batu ternakan yang rata-rata sudah beradaptasi dengan pakan dan lingkungan, burung bakalan tentu akan membutuhkan proses lebih lama untuk bisa beradaptasi dengan pakan, manusia, dan lingkungannya.
Salah perhitungan sedikit saja dalam perawatannya, murai batu bakalan bisa stres yang berujung pada burung sakit atau bahkan mati. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang cukup jika kicaumania ingin memelihara burung yang masih bakalan tersebut.
Ada beberapa kriteria dalam pemilihan burung murai bakalan yang baik. Hal ini perlu diketahui, khususnya jika ingin memelihara burung yang sehat, aktif, dan rajin bunyi. Adapun ciri-ciri murai batu bakalan yang baik adalah sebagai berikut:
Jika sudah mendapatkan murai batu bakalan dengan ciri-ciri di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan harian yang rutin dan teratur.
Berikut perawatan murai batu bakalan agar tetap sehat dan rajin bunyi:
Baca Juga : 12 Tips Cara Memilih Murai Batu Bakalan Muda Hutan yang Berkualitas Bagus
Perawatan setelah burung mulai beradaptasi dengan sangkar dan lingkungan rumah:
1. Melatih murai batu bakalan agar mau makan voer, dengan cara berikut:
2. Selalu memberikan vitamin tambahan, karena vitamin, sangat penting untuk menjaga kondisi dan kesehatannya, khususnya mencegah burung stres dan tidak gampang sakit.
3. Berikan juga pakan tambahan atau EF lain seperti jangkrik, cacing tanah, atau serangga alami lainnya seperti orong-orong, belalang, dsb karena bisa membantu mencegah stres sekaligus sebagai sumber protein hewani yang dibutuhkannya.
4. Setiap pagi, burung diembunkan, lalu pada pagi hari setelah matahari terbit dimandikan dengan cara mandi keramba atau disemprot halus hingga basah kuyup dengan hand sprayer. Untuk penjemuran tetap dilakukan seperti biasa dengan menambah durasi penjemuran menjadi 2 jam.
5. Pada siang hingga sore hari, murai batu tersebut digantungkan berdekatan dengan burung-burung kecil yang gacor seperti kenari, pleci, ciblek, dan lainnya untuk memancingnya agar rajin bunyi.
6. Menjelang malam, burung difull kerodong sambil dilakukan pemasteran dengan suara-suara yang diinginkan.
Itulah beberapa tips dan perawatan murai batu bakalan agar sehat dan rajin bunyi. Semoga bermanfaat
Layaknya hewan peliharaan lainnya, burung peliharaan pun juga bisa sakit. Ini seringkali menjadi salah satu…
Ketika mendengar kata burung, apa yang ada di pikiran kalian? Mungkin langsung terpikirkan hewan yang…
Pakan merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan bagi kalian yang memelihara burung. Karena pakan…
Bagi kalian para pecinta burung, pastinya sudah tidak asing lagi dengan Murai Batu. Jenis burung…
Kroto merupakan salah satu makanan favorit bagi burung peliharaan. Karena memang ia dikenal memiliki kandungan…
Murai batu merupakan salah satu jenis burung kicau yang sangat populer dan begitu menjadi primadona…