Tips Menjodohkan Burung Blackthroat Jantan dan Betina

Meski bukan jenis burung lokal, tapi blackthroat atau yellow-rumped seedeater (Serinus atrogularis) adalah jenis burung yang sangat populer di Indonesia. Selain dirawat untuk masteran, burung ini juga banyak dicari untuk diternakkan. Untuk panduan pemula, berikut tips menjodohkan sepasang burung blackthroat.

Blackthroat memiliki suara kicauan ngerol dan bervariasi, tak heran kalau jenis burung ini banyak dijadikan masteran untuk kenari. Selain itu, blackthroat juga banyak dicari untuk dikawinsilangkan dengan spesies burung lainnya.

Beternak blackthroat bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, karena prosesnya tidak jauh berbeda dengan ternak burung kenari. Hanya saja, yang kerap menjadi kendala para peternak khususnya pemula adalah proses penjodohannya yang kadang tidak berjalan sesuai rencana.

Nah, untuk panduan pemula berikut beberapa tips menjodohkan blackthroat untuk ditangkarkan.

Ada dua ras blackthroat yang beredar di pasaran, yaitu jenis botswana dan senegal. Burung yang berasal dari Botswana lebih disukai karena memiliki irama lagu dan cengkok yang lebih bagus sehingga banyak dicari untuk dikembangbiakkan.

Setelah mendapatkan sepasang burung blackthroat untuk diternak, pastikan Anda sudah memiliki dua burung yang berbeda jenis kelaminnya. Blackthroat jantan mudah dikenali dari warna tenggorokan yang lebih gelap, paruh tebal, dan kepala yang besar. Sedangkan burung betina memiliki warna tenggorokan yang lebih pudar, paruh tipis, dan suara yang pelan dan monoton.

Agar proses penjodohan bisa berlangsung efektif, dibutuhkan sepasang burung yang sudah berumur mapan dan siap kawin. Secara umum, umur minimal yang dapat dijodohkan adalah 8-9 bulan. Blackthroat jantan yang sudah siap kawin mudah dikenali dari perilakunya yang sering mengepakkan kedua sayapnya ketika mendengar suara betina.

  1. Langkah pertama penjodohan dimulai dengan tahap perkenalan. Saat ini burung jantan dan betina tetap berada di dalam sangkarnya masing-masing.
  2. Tingkatkan birahi keduanya dengan sering dijemur di bawah sinar matahari. Pastikan juga keduanya mendapatkan asupan pakan tambahan yang terdiri dari telur puyuh rebus dan sayuran hijau.
  3. Berikan suplemen vitamin Kristal yang bermanfaat untuk mendongkrak birahi burung jantan dan betina agar cepat berjodoh.
  4. Setelah 1-2 minggu proses perkenalan, burung betina mulai dipindahkan ke kandang ternak yang sudah dilengkapi dengan tempat sarang. Hal ini bertujuan untuk memancing burung betina agat cepat masuk pada kondisi breedingnya.
  5. Kedua sangkar ditempelkan dengan posisi tenggeran sejajar. Ciri-ciri burung sudah berjodoh bisa dikenali dari perilaku keduanya. Jantan dan betina akan selalu berusaha untuk saling mendekat, begitu pun saat tidur keduanya akan tidur dalam jarak yang berdekatan.
  6. Setelah burung betina menunjukkan sifat ngeleper (menggetarkan kedua sayap), burung jantan bisa segera dimasukkan ke dalam kandang ternak yang berisi betinanya tersebut.
  7. Setelah burung betina sering menggetar-getarkan kedua sayapnya (ngleper) saat mendengar pejantan berkicau, maka saat itulah burung blackthroat jantan bisa disatukan dalam kandang ternaknya.
  8. Amati perilaku keduanya saat berada di dalam kandang ternak. Jika salah satu burung terlalu bersifat agresif dan berusaha menyerang pasangannya, maka proses penjodohan bisa diulang kembali.
  9. Biasanya, jika keduanya mulai terlihat akur di dalam kandang ternaknya maka proses penjodohan bisa dibilang sudah berhasil dan tinggal menunggu keduanya melakukan ritul perkawinan yang berlanjut ke proses bertelur dan mengerami telur-telurnya.

Demikian tips menjodohkan sepasang burung blackthroat.

Semoga bermanfaat

Baca Artikel Lainnya di Duniakicau.net dari Google News

Leave a Comment