Layaknya hewan peliharaan lainnya, burung peliharaan pun juga bisa sakit. Ini seringkali menjadi salah satu kendala yang banyak dialami oleh para penghobi burung.
Dimana saat burung sudah dalam kondisi sakit, maka hal tersebut harus segera ditangani dengan benar. Karena jika tidak, maka kondisi sakit bisa semakin parah dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada burung.
Nah untuk itulah, kalian para kicaumania wajib banget mengenali gejala dini saat burung sedang tidak fit. Bagaimana caranya? Ada banyak ciri untuk mengidentifikasikan burung yang sedang sakit.
Saat burung sedang dalam kondisi tidak sehat, maka biasanya ada banyak perubahan yang bisa kita lihat. Mulai dari perilakunya, sayap, kaki, mata, ada banyak tanda yang bisa kita jadikan patokan untuk mengenali burung yang sakit.
Nah setiap penghobi burung wajib banget untuk tahu hal-hal berikut ini. Karena dengan begitu, kalian akan bisa tahu jika burung sakit dan bisa segera memberikan pertolongan cepat sebelum terlambat.
Ada beragam jenis penyakit yang seringkali menyerang burung kicau dan peliharaan kita. Kalian juga harus mengenali penyakit tersebut agar nantinya bisa memberikan pengobatan yang tepat.
Salah satu penyakit yang seringkali terjadi pada burung adalah stress. Hal ini biasanya ditandai dengan bulu yang berdiri dan kepala diletakkan di pundak. Mata burung juga terlihat sayu dan kotoran tidak normal.
Burung juga terlihat tidak aktif dan jarang berkicau. Terkadang burung juga memperlihatkan perilaku seperti mencabut bulunya sendiri atau menabrakan diri ke sangkar.
Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan lingkungan atau cuaca yang sangat mendadak sehingga menyebabkan burung tak dapat beradaptasi sehingga stress.
Berikutnya ada penyakit yang disebut sebagai berak kapur yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Biasanya penyakit ini disertai gejala mencret atau kotoran berlendir serta warna putih.
Untuk gangguan pernapasan biasanya terjadi akibat infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh bakteri E Coli atau virus sejenis Mycoplasma Gallisepticcum (CDR)). Penyakit ini harus segera ditangani atau bisa berakibat kematian pada burung.
Burung juga bisa mengalami cacingan lho, biasanya hal ini bisa dikenali dari perilaku yang jarang berkicau, badan kurus, muka pucat dan diare yang dialaminya.
Jenis penyakit burung ini disebabkan oleh virus Hemophillius gallinarum yang akan menyerang bagian wajah burung. Nantinya terlihat gejala pembekakan atau penjolan merah di sekitar hidung, mata dan telinga.
Jika kalian sudah lama memelihara burung, pastinya sudah tidak asing dengan penyakit satu ini. Karena ia juga seringkali menyerang burung-burung kesayangan kita.
Penyebabnya adalah bakteri Staphylo coccus yang menyerang permukaan kulit khususnya kulit telapak kaki. Oleh karena itulah, kalian wajib untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar burung terhindar dari penyakit ini.
Lalu apa hal yang harus kita lakukan jika burung kesayangan kita menunjukan gejala sakit? Ada beberapa tindakan pengobatan agar burung bisa kembali sehat dan fit lagi.
Merawat burung peliharaan memang bukanlah perkara yang mudah. Karena ada banyak sekali penyakit yang berisiko menyerang kesehatan burung kesayangan kita.
Oleh karena itulah, setiap penghobi burung wajib tahu ciri-ciri saat burung sedang sakit. Sehingga bisa segera melakukan penanganan yang tepat saat diperlukan.
Jangan sampai terlambat melakukan pengobatan karena bisa menyebabkan burung mati lho.
Daftar Isi
Ketika mendengar kata burung, apa yang ada di pikiran kalian? Mungkin langsung terpikirkan hewan yang…
Pakan merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan bagi kalian yang memelihara burung. Karena pakan…
Bagi kalian para pecinta burung, pastinya sudah tidak asing lagi dengan Murai Batu. Jenis burung…
Kroto merupakan salah satu makanan favorit bagi burung peliharaan. Karena memang ia dikenal memiliki kandungan…
Murai batu merupakan salah satu jenis burung kicau yang sangat populer dan begitu menjadi primadona…
Apakah burung peliharaan kalian seringkali terlihat lemas dan tidak bertenaga? Sehingga ia juga menjadi kurang…