Pemupukan Bawang Merah: Pupuk Dasar, Susulan Pertama dan Kedua!

Pemupukan Bawang Merah – Keberadaan bawang merah tentu sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita, terutama bagi para Ibu rumah tangga.

Bawang merah merupakan salah satu bumbu pelengkap yang digunakan hampir pada semua jenis masakan. Dengan menambahkan bawang merah, rasa masakan akan semakin gurih dan sedap.

Oleh karena itu, tidak heran jika kebutuhan akan bawang merah sangatlah tinggi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa budidaya tanaman bawang merah cukup diminati oleh para petani.

Bawang merah merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang sudah banyak dibudidayakan dihampir seluruh wilayah di Indonesia.

Bahkan, komoditas unggulan yang dihasilkan dari pertanian ini juga memberikan kontribusi cukup besar bagi perkembangan ekonomi di wilayah tertentu.

Kendati demikian, proses budidaya bawang merah masih mengalami beberapa kendala, terutama pada saat musim hujan. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan mengenai teknik budidaya bawang merah yang baik dan benar.

Pada dasarnya, bawang merah ialah salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh di berbagai lahan. Bahkan, untuk area sempit juga dapat membudidayakan bawang merah dengan menggunakan polybag ataupun teknik hidroponik.

Meskipun demikian, bawang merah tetaplah membutuhkan berbagai nutrisi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta memberikan hasil yang maksimal.

Pemupukan pun menjadi salah satu hal utama yang harus dilakukan oleh para petani agar kebutuhan nutrisi tanaman bawang merah dapat terpenuhi.

Lalu, bagaimana cara pemupukan tanaman bawang merah yang benar dan jenis pupuk apa saja yang dibutuhkan? Simak ulasannya berikut ini!

Pemupukan Tanaman Bawang Merah

Bawang merah merupakan jenis tanaman yang memerlukan banyak unsur makro dari dalam tanah, seperti Phospor (P), Nitrogen (N), Kalium (K).

Sayangnya, berbagai nutrisi tersebut seringkali tidak tersedia cukup banyak di dalam tanah. Hal ini diakibatkan oleh pengeksploitasian tanah untuk budidaya secara terus menerus, sehingga nutrisi alami dalam tanah semakin berkurang dari hari ke hari.

Oleh karena itu, lahan pertanian membutuhkan nutrisi tambahan yang dapat diperoleh dari pupuk. Adapun cara pemupukan dan jenis pupuk yang digunakan pada tanaman bawang merah adalah:

  1. Pemupukan Dasar

Pemupukan dasar atau pemupukan pertama ? dilakukan pada saat bibit bawang merah belum ditanam atau bersamaan dengan proses pengolahan tanah.

Ada pun cara pemupukan pada proses ini, yaitu dengan menyebar pupuk di atas bedengan, kemudian diaduk secara merata dengan tanah.

Pentingnya melakukan pemupukan dasar didasari karena saat bawang merah berumur 7 hari, maka akar tanaman akan mulai mengalami pertumbuhan, sehingga membutuhkan unsur-unsur tersebut untuk berkembang.

Dengan melakukan pemupukan dasar, maka nutrisi N, P, dan K akan tetap tersedia bagi tanaman selama masa pertumbuhannya.

Jenis pupuk yang dapat digunakan pada tahap ini, yaitu NPK Mutiara 16:16:16 sebanyak 500 kg/ha, KCL sebanyak 30-60 kg/ha, dan SP-36 sebanyak 50-100kg/ha.

Jika ingin menambahkan pupuk organik, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang, maka Anda dapat mengurangi dosis pupuk NPK menjadi sebanyak 250kg/ha saja.

Manfaat pengaplikasian pupuk organik adalah dapat membantu tanah agar memiliki struktur gembur, aeratif, poros, dan memilki daya retensi air yang tinggi.

Kondisi tanah seperti itu akan sangat bagus untuk lahan budidaya bawang merah. Bahkan, pengaplikasian pupuk organik tidak hanya membantu menyuburkan tanah saja, namun juga menyediakan berbagai unsur hara makro dan mikro yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman bawang merah.

Selain itu, penggunaan pupuk organik juga dapat meminimalisir pengaplikasian pupuk kimia. Jika penggunaan pupuk organik ditingkatkan dalam jumlah banyak (ton), maka pemberian pupuk anorganik bisa jadi tidak diperlukan.

Jika Anda hanya menginginkan pemakaian pupuk organik pada budidaya bawang merah, maka jumlah pupuk kandang yang harus diberikan adalah sebanyak 10-15 ton/ha.Adapun jika menggunakan pupuk kompos, maka dosis yang diperlukan ialah sekitar 2-5 ton/ha.

Meskipun penggunaan pupuk organik sangat bagus terutama untuk lahan, namun pengaplikasian pupuk organik tentu membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya.Oleh karena itu, sebagian besar petani menggunakan campuran antara pupuk organik dan kimia agar lebih hemat biaya.

  1. Pemupukan Susulan Pertama

Pemupukan Susulan Pertama Bawang Merah

Selain melakukan pemupukan dasar, Anda juga harus memberikan pemupukan susulan bagi tanaman bawang. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat bawang merah berumur 10-15 hari setelah tanam, yaitu dengan menggunakan jenis pupuk ZA sebanyak 400 kg/ha atau Urea sebanyak 180 kg/ha.

Cara pengaplikasiannya yaitu dengan ditebar di atas bedengan ataupun ditempatkan dalam larikan.

Jika Anda menggunakan cara ditebar, maka ada beberapa resiko seperti Nitrogen yang dapat mudah menguap ke udara dalam bentuk amoniak, kemudian bisa meninggalkan efek tertentu pada daun.

Efek yang ditimbulkan biasanya berupa terbakarnya daun, sehingga harus melakukan penyiraman setelah pemupukan untuk mencegah hal tersebut.

Sementara jika menggunakan sistem larikan, Anda harus membuat larikan sedalam 5 cm diantara barisan bawang merah.

Setelah itu, tempatkan pupuk pada sepanjang larikan dan tutup segera agar tidak mengalami penguapan. Selanjutnya, siram larikan tersebut supaya kandungan pupuk larut dan dapat segera diserap oleh tanaman.

Tujuan utama dari melakukan pemupukan ini adalah untuk merangsang pertumbuhan vegetatif bawang merah. Pada masa ini, tanaman tidak lagi membutuhkan pupuk dengan kandungan P dan K yang terlalu banyak, namun memerlukan nutrisi N dan S yang lebih banyak.

Selain itu, tujuan dari melakukan pemupukan susulan juga untuk menyediakan cadangan makanan bagi umbi bawang. Hal ini karena pada umur 15-30 hari setelah tanam, cadangan makanan akan cepat habis. Oleh karena itu, diperlukan unsure Sulfur (S) dan Nitrogen (N) untuk membentuk batang, daun, dan akar.

  1. Pupuk Susulan Kedua

Pemupukan Susulan Kedua Bawang Merah

Kebutuhan Nitrogen pada saat pemupukan susulan kedua adalah sebanyak 80-85 kg/ha.Adapun carapengaplikasian pupuk pada tahap ini kurang lebih sama seperti pemupukan susulan pertama.

Namun, Anda harus lebih berhati-hati,karena pada fase ini umbi pada bawang merah sudah mulai terbentuk.Selain itu, pastikan juga untuk menyiramnya setelah melakukan pemupukan.

Pemberian pupuk susulan kedua dapat dilakukan setelah bawang berusia 30-35 hari setelah tanam, dengan menggunakan jenis pupuk Urea sebanyak 180 kg/ha.

Tanaman bawang akan memasuki fase pembentukan umbi pada usia tersebut, sehingga nutrisi karbohidrat yang merupakan hasil fotosintesis sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai bahan pembentukan umbi.

Kandungan Nitrogen yang terdapat dalam pupuk Urea sangat diperlukan tanaman dalam melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat.

Perlu diketahui bahwa setelah melakukan pemupukan susulan kedua, maka perlu dilakukan penyiraman jika hujan diperkirakan akan turun.

Selain itu, Anda juga dapat menambahkan pupuk organik, seperti pupuk hayati sesuai dengan dosis yang dianjurkan, sehingga dapat meminimalisir penggunaan pupuk kimia.

Pada dasarnya, pemupukan bawang merah disetiap tempat berbeda, sesuai dengan tingkat kesuburan tanah tersebut. Oleh sebab itu, Anda dapat melakukan pemupukan dengan terlebih dahulu memperhatikan kondisi lahan pertanian.

Sekian ulasan mengenai bagaimana cara pemupukan bawang merah secara baik dan benar. Semoga informasi tersebut bermanfaat, terutama bagi Anda yang baru ingin belajar menjalankan budidaya tanaman bawang merah.

Sebenarnya, menanam bawang merah tidak menjadi hal yang sulit asalkan Anda mau belajar dan menekuni aktivitas ini. Jika Anda tekun dan rajin merawat tanaman bawang merah dengan penuh kasih sayang, pastinya hasil panen pun akan sangat melimpah. Pada saat itu tiba, maka Anda akan meraup keuntungan yang besar.

Baca Artikel Lainnya di Duniakicau.net dari Google News

Leave a Comment