Setidaknya, terdapat dua jenis kelengkeng yang sering dibudidayakan di Indonesia, yaitu jenis kelengkeng introduksi dan kelengkeng lokal.
Adapun yang termasuk jenis kelengkeng introduksi ada yang berasal dari Thailand seperti Diamond river, dan yang berasal dari Vietnam adalah Pingpong. Sementara itu, jenis kelengkeng lokal antara lain kelengkeng kopyor dan kelengkeng batu.
Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah kelengkeng juga memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Namun, budidaya tanaman kelengkeng terkadang menemui beberapa kendala, seperti suhu lingkungan yang berpengaruh terhadap proses pembungaan.
Hal ini dikarenakan tanaman kelengkeng yang berasal dari daerah subtropis. Oleh karena itu, banyak petani yang mengalami kesulitan pada proses pembungaan kelengkeng. Jadi, diperlukan cara atau strategi yang tepat untuk merangsang proses pembungaan dan pembuahan pada tanaman kelengkeng.
Salah satu cara yang dapat digunakan ialah dengan booster kelengkeng. Pada dasarnya, booster kelengkeng memiliki tujuan yang sama seperti pemupukan, yaitu memenuhi kebutuhan tanaman pada proses generatif atau pembungaan.
Booster dilakukan untuk merangsang tanaman kelengkeng agar mudah berbunga dan berbuah. Lalu, bagaimana cara membooster tanaman kelengkeng yang benar? Berikut ini adalah ulasannya.
Cara Booster Kelengkeng yang Baik dan Benar
Pada dasarnya, membooster tanaman kelengkeng cukup mudah. Namun, harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Adapun beberapa hal yang harus Anda perhatikan pada saat melakukan booster tanaman kelengkeng ialah masa atau waktu yang tepat untuk melakukan pemangkasan, peneyemprotan pupuk, dan saat memanen tanaman.
Berikut ini adalah cara yang tepat untuk melakukan booster kelengkeng sesuai dengan waktunya, yaitu:
- Saat bulan Februari, sebaiknya Anda melakukan pemangkasan tajuk, agar cahaya matahari dapat mengenai seluruh bagian dari tanaman. Setelah itu, berikan pupuk NPK 15:15:15 pada bawah tajuk. Adapun dosisnya untuk tanaman muda atau berusia sekitar 4 tahun berikan 500 gram untuk setiap pohonnya. Jika usia tanaman sudah mencapai lebih dari 7 tahun, Anda dapat mengaplikasikannya sebanyak 1 kg. Tambahkan juga pupuk kandang dengan takaran antara 10-30 kg, disesuaikan dengan ukuran pohon tersebut.
- Saat memasuki bulan Maret, daun muda akan mulai muncul kembali dan tunggulah hingga daun tua. Pada saat itu, aplikasikan larutan pupuk daun dengan menyemprotkannya pada seluruh bagian tanaman secara merata. Cara mengapliasikannya adalah dengan melarutkan pupuk daun serbuk menggunakan air dengan konsentrasinya ialah 1 kg pupuk daun untuk 200 liter air bersih.
- Jika sudah memasuki bulan April, daun muda pun akan tumbuh kembali dan kembali tunggu daun hingga tua. Setelah itu, berikan pupuk pada pertengahan April dengan dosis yang sama dengan pupuk yang diberikan saat bulan Februari. Selanjutnya, semprot ulang menggunakan pupuk daun.
- Saat bulan Mei, Anda juga akan mengulangi kegiatan pada bulan Maret dan April dengan menunggu daun muda yang baru tumbuh hingga menua. Setelah itu, semprot kembali tanaman dengan pupuk daun.
- Pada saat bulan Juni dimana seluruh daun sudah menua, cara booster tanaman yang tepat ialah dengan menaburkan potassium klorat di bawah tajuk menggunakan dosis atau takaran yang disesuaikan dengan usia tanaman. Jika tanaman berusia 4 tahun, berikan sebanyak 500 gram untuk setiap pohon, dan gunakan dosis atau takaran sebanyak 1 kg untuk tanaman yang berusia diantara7-10 tahun. Adapun jika tanaman sudah berusia lebih dari 10 tahun, gunakanlah sebanyak 1,5 kg.
- Pada bulan Juli, kurang lebih setelah 25-30 hari setelah Anda memberikan potassium klorat pada tanaman, maka tanaman kelengkeng akan mulai berbunga atau memasuki fase generatif.
- Memasuki bulan Agustus saat awal bulan, Anda harus tetap melakukan pemboosteran pada tanaman kelengkeng meskipun tanaman sudah mulai berbunga. Karena, tanaman bisa layu atau bahkan mati jika tidak mendapat asupan nutrisi. Cara yang dapat dilakukan ialah dengan menaburkan pupuk NPK 25:7:7 pada bawah tajuk. Adapun dosis yang dapat Anda pakai untuk tanaman berusia 4 tahun ialah 500 gram pupuk untuk setiap tanaman. Selain itu, pada tanaman kelengkeng yang suah berusia lebih dari 7 tahun dapat diberikan pupuk NPK sejumlah 1 kg untuk setiap tanaman. Pemboosteran akan lebih baik jika Anda menambahkan pupuk hewan atau pupuk organik.
- Jika memasuki bulan September, hal yang harus Anda lakukan ialah dengan penjarangan buah. Penjarangan buah bertujuan untuk mengoptimalkan ukuran buah dan buah memiliki daging yang tebal. Anda dapat menyisakan sekitar 50 buah untuk setiap dompolnya. Selain itu, pemberian pupuk NPK juga harus dilakukan dengan perbandingan 8:15:15. Dengan dosis yang sama dengan dosis pupuk yang Anda berikan pada bulan Agustus.
- Saat bulan November tiba, hentikan seluruh perawatan sejak 15 hari sebelum masa panen. Kemudian, saat akhir bulan November Anda melakukan pemanenan pada tanaman kelengkeng. Jika hasil panen yang Anda dapatkan akan diekspor, sebaiknya lakukan pada saat tingkat kematangan kelengkeng mencapai angka 70% tentu agar buah kelengkeng yang diekspor dapat lebih lama disimpan. Adapun tanda kematangan buah kelengkeng ialah pada kulitnya yang tampak halus dan berwarna cokelat kekuningan.
Jadi, itulah cara melakukan booster pada tanaman kelengkeng yang benar agar tanaman Anda berbuah. Mudah bukan? Jangan lupa untuk mencobanya pada tanaman kelengkeng Anda.
Cara Membuat Pupuk Booster Sendiri
Pupuk booster ialah salah satu jenis pupuk yang mengandung nutrisi N, P, dan K serta asam amino dan potassium chlorat yang biasa digunakan pada tanaman kelengkeng.
Meskipun pupuk jenis ini banyak terdapat di pasaran, namun Anda juga dapat membuatnya sendiri sehingga bisa menghemat biaya dan lebih aman tentunya. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat pupuk booster.
Pertama, tentu saja Anda harus menyiapkan beberapa bahan yang dibutuhkan, seperti 3 butir telur dan 1 liter cairan mikroorganisme EM4 yang dapat diganti dengan 1 liter susu.
Sebaiknya gunakan telur ayam kampung karena pakan yang dikonsumsi ayam kampung jauh lebih alami daripada ayam petelur. Nah, cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
- Pisahkan antara putih dan kuning telur. Hal ini karena bagian telur yang digunakan hanya kuning telurnya saja.
- Campurkan kuning telur yang sudah dipisahkan dengan cairan EM4 ataupun susu.
- Kocok campuran bahan tersebut hingga merata secara keseluruhan dan melebur menjadi satu.
- Biarkan ramuan selama lebih dari 24 jam atau sehari semalam.
- Pupuk booster organik pun sudah siap untuk diaplikasikan pada tanaman kelengkeng.
Adapun cara pengaplikasian pupuk tersebut ialah dengan cara mengocoknya terlebih dahulu, kemudian dilarutkan menggunakan air dengan perbandingan pengenceran sebanyak 1 sendok makan pupuk dilarutkan pada 5 liter air. Setelah itu, semprotkan pupuk pada tanaman secara merata.
Sekian ulasan mengenai cara melakukan booster kelengkeng dan cara membuat pupuk booster organik. Sangat mudah bukan? Anda dapat mengaplikasikannya pada tanaman kelengkeng agar dapat berbuah dengan optimal.
Namun, sebelum melakukan booster, Anda juga harus mencukupi kebutuhan nutrisi kelengkeng sebelum masa pemboosteran. Hal ini agar booster yang Anda lakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.