Akan tetapi, pada waktu-waktu tertentu seringkali burung-burung hias ini berperilaku aneh. Yakni mempunyai kegemaran, mencabuti bulu-bulunya sendiri. Apa yang mereka rasakan? Tentu pertanyaan menggelitik tersebut pernah terlintas di kepala Anda, saat mendapati hal demikian.
Sebenarnya kondisi di atas bisa dialami oleh semua jenis burung hias tanpa terkecuali. Bahkan ada jenis-jenis burung tertentu, seperti burung kakatua yang masih saja melakukan. Meski dalam keadaan sehat tubuhnya, ketika hendak bersarang ataupun bertelur.
Penyebab Burung Mencabuti Bulunya Sendiri
- Faktor internal
Setidaknya mencakup 2 hal seperti :
-
Gangguan hormonal
Tidak hanya pada pada manusia saja hal tersebut terjadi. Pada burung hias misalnya, ini bisa merangsang mereka untuk bertingkah aneh di luar kehendaknya. Seperti punya kebiasaan mencabuti bulu-bulunya.
Terutama hormon jenis hipertiroid, yang memiliki fungsi menaikkan kadar kelenjar tiroid. Atau serangan Addison, yang menyebabkan burung kehilangan banyak hormon kortikosteron di kelenjar adrenalinnya.
Dua penyebab di atas tadi tak jarang memberi efek rasa gatal di tubuh burung, sehingga mau tak mau mereka menjadi tergerak hatinya untuk mencabuti bulunya sendiri.
-
Penyakit dalam
Ada beberapa penyakit dalam atau infeksi yang menyerang burung yang perlu diwaspadai.
Pertama adalah infeksi giardia (giardiasis) yang bersarang di dalam ususnya. Sehingga menimbulkan rasa gatal semu, di mana burung menganggapnya terletak pada bulu.
Yang kedua disebabkan bakteri Chlamydophila pneumoniae. Atau penyakit yang menyerang organ hati, sehingga banyak garam mengendap pada empedu. Juga bisa memicu rasa gatal tersendiri pada tubuh burung.
-
Keadaan mental serta fisik
Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, di antaranya burung merasa minder terlebih dahulu sebelum bertanding dalam sebuah ajang perlombaan, atau bisa pula stres karena bertemu dengan banyak burung di lingkungan tertentu.
Yang paling parah terjadi pada burung jenis paruh bengkok. Mereka bisa berlaku konyol di luar kendali. Seperti membenturkan kepalanya sendiri ke jeruji sangkar, jika merasa jiwanya benar-benar merasa terancam.
Nah, burung-burung yang sedang dalam situasi demikian memang sering menunjukkan gejala-gejala aneh pada pemiliknya. Bukan hanya mencabuti bulunya sendiri, tidak mau nangkring dalam sangkarnya, gelisah, lemas dan sebagainya bisa saja terjadi.
-
Faktor eksternal
Dipengaruhi beberapa sebab, antara lain :
-
Lingkungan yang kotor
Meletakkan sangkar burung di dekat pembakaran sampah, di dekat jalan raya berdebu atau dekat tempat-tempat bising dan di tempat-tempat berdebu lainnya.
-
Serangan virus dan parasit lain
Meliputi jamur, tungau, bakteri dan kuman lain pemicu rasa gatal pada kulit burung atau bahkan paruhnya.
-
Kandang yang jarang dibersihkan
Sangkar yang kurang terawat juga bisa menjadi pemicu kuman atau bakteri datang, seperti yang sudah pernah dijelaskan pada artikel sebelumnya.
-
Pengaruh asupan gizi
Jika dua penyebab di atas tadi tidak ditemukan pada burung, bisa jadi kesalahan terletak pada diri Anda sendiri yang kurang begitu memperhatikan asupan gizi pada pemberian pakannya. Kekurangan nutrisi dalam tubuh, dapat memicu burung stres. Akibatnya secara tak sadar burung mencabuti bulunya sendiri.
Pada saat burung tidak mendapatkan nilai kecukupun gizi berimbang yang dibutuhkan tubuhnya, maka akan berdampak besar pada pertumbuhan dan penampilan bulu-bulunya. Terlihat kusam, kusut, kering dan buruk sekali.
Cara Mengatasi Burung Gemar Mencabuti Bulunya Sendiri
-
Memeriksakan diri ke dokter hewan
Ada sejumlah kasus di mana gangguan kesehatan pada burung tidak dapat Anda atasi sendiri. Yakni penyakit yang letaknya di dalam tubuh unggas tersebut. Anda hanya bisa menduganya tanpa penelitian lebih lanjut dari para pakar kesehatan hewan.
Jadi Anda harus menyadari ini. Bawalah sesegera mungkin burung-burung tadi jika terindikasi bermasalah dengan penyakit tertentu. Jangan sembarangan memberikan suplemen atau vitamin tertentu, tanpa konsultasi terlebih dahulu pada dokter hewan yang bersangkutan.
Dan jikapun Anda ingin memberikan sejumlah obat yang berupa vitamin tadi, maka alangkah baiknya Anda menanyakan dulu kepada ahlinya, mengenai dosis yang dianjurkan. Jangan sampai salah. Sehingga berakibat fatal. Kondisi burung semakin parah dan sukar ditangani.
-
Memisahkan sangkar burung dari yang lain
Berlaku bila burung sedang ngedrop mentalnya. Terutama pada jenis burung berkicau maupun paruh bengkok, yang ditempatkan dalam satu koloni. Populasinya over. Akibatnya kandang menjadi pengap, sempit, susah napas dan bergerak. Stres mudah terjadi sewaktu-waktu.
-
Meracik pakan yang tepat
Takaran yang pas adalah pakan yang mengandung energi metabolisme dalam kadar seimbang. Meliputi jumlah kadar karbohidrat, protein, lemak, serat dan beberapa mineral dan vitamin. Serasi pada ukuran lemak yang tidak terlalu pekat sehingga tak menyebabkan obesitas, protein yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan masa reproduksi burung (jika ditangkarkan). Dan metabolisme yang baik sebagai pendukung aktifitasnya sehari-hari. Voer dan ekstra fooding tetap harus diperhatikan dengan dosis sesuai keadaan dan kebutuhan burung.
-
Menjaga kebersihan kandang dan menjamin lingkungan nyaman
Kandang yang senantiasa dalam keadaan bersih serta lingkungan yang nyaman, juga merupakan solusi terbaik mengatasi kondisi ini. Semprotkan disinfektan seperlunya, guna menghalau datangnya kuman atau parasit lain yang akan mengganggu kesehatan burung.
Demikian uraian tentang penyebab dan cara mengatasi burung gemar mencabuti bulunya. Semoga bermanfaat.