Hama Dan Penyakit Kacang Kapri Berserta Pengendaliannya

Kacang kapri, mempunyai nama ilmiah pisum sativum tergolong suku polong-polongan. Tingginya sekitar 4 meteran, dengan bentuk daun menyirip. Buahnya memiliki panjang sekitar 3-11 cm, serta warna bunganya putih. Itulah ciri fisik tanaman tersebut.

Familiar dinamakan pula kacang polong, selain rasa gurih yang ditimbulkan bila mengonsumsi jenis tumbuhan kacang-kacangan ini, dalam bidang kesehatan juga banyak mengandung manfaat. Di antaranya sebagai berikut : Sumber protein nabati termasuk kandungan zat besinya yang cukup tinggi, melancarkan metabolisme yang terjadi pada tubuh, merileksasi sistem syaraf dan melancarkan peredaran darah, menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan nafsu makan, mencegah stroke serta menyembuhkan kolesterol, dan masih banyak lagi.

Ada satu hal yang harus dipahami, dalam hal ini adalah saat membudidayakannya. Berbagai hama dan penyakit seringkali menyerang, hingga menyebabkan kerusakan dan risiko gagal panen. Dan berikut, jenis-jenisnya yang bisa disebutkan plus cara pengendaliannya.

Hama Dan Penyakit Kacang Kapri Berserta Pengendaliannya

  • Hama

  1. Lalat Kapri

Disebut pula Phytomizza horticola meig, penyerang aktif. Siklusnya mencapai 20 hari. Gejalanya : Bekas gigitan pada bagian hijau daun yang makin meluas. Hingga akhirnya meninggalkan selaput tipis.

Pengendaliannya :

–          Rotasi tanaman

–          Penyemprotan insektisida sesuai anjuran

  1. Ulat Krapyak

Disebut Spadoptera exigua. Panjangnya sekitar 3 cm. Awalnya berwarna hijau, lalu berubah cokelat tua bergaris putih. Gejala serangannya : Menyerang daun hingga layu, dengan bercak putih panjang terlihat ujung daun terpotong dan tembus pandang, sebab yang tersisa hanya kulit ari.

Pengendaliannya :

–          Rotasi tanaman

–          Pemberantasan dengan insektisida sesuaia anjuran

  1. Tungau Merah

Berwarna merah kecokelatan (Tetranychus cinnabarius Boisd), ada bercak hitam. Yang jantan berwarna kekuningan. Menyerang pada musim kemarau. Gejalanya : Bercak kuning pada daun tua serta yang masih muda, meluas hingga mengering lalu gugur. Menghuni di permukaan daun melalui anyaman benang halus.

Pengendalian :

–          Secara alami, menangkap hama dan membuang daun yang terserang

–          Secara biologis, memberikan predatornya seperti Phytoseulus persimilis dan sebagainya

–          Penyemprotan insektisida sesuai dosis

  1. Nematoda Bintil Akar

Menyerang pada masa fase larva. L Melodogyne sp tersebut menyerupai cacing dengan panjang 0.3-0.5 mm. Dalam akar, menghisap cairan kemudian mengeluarkan cairan pencernaan, yang berakibat sel pada bagian akar membengkak.

Gejalanya, terdapat benjolan pada akar tanaman, sehingga pertumbuhan menjadi tak normal alias kerdil. Serangan berat, benjolan semakin banyak, membengkak lalu busuk.

Pengendalian :

–          Penggiliran tanaman atau rotasi

–          Secara kimiawi, menebarkan Furadan di sekitar tanaman sesuai anjuran

  • Penyakit

  1. Busuk Polong

Disebabkan cendawan Botrytis cinerea, dengan konidium hialin serta berdinding tipis. Gejala serangannya, terdapat bulu-bulu halus di polong kapri dan juga permukaan batangnya, yang merupakan konidium berwarna kelabu. Sehingga biji tidak normal dan membusuk.

Pengendalian :

–          Menjaga area lahan agar tak terlalu tergenang air dan lembab

–          Memetik polong dan membakarnya pada yang terinfeksi

–          Penyemprotan fungisida sesuai anjuran

  1. Layu Sclerotium

Penyerangnya cendawan Sclerotium rolfsii Sacc. Misseliumnya, berupa benang putih, kemudian membentuk sclerotium putih lalu cokelat. Mudah lepas karena air dan mudah menyebar. Gejalanya, adanya benang putih menyerupai bulu yang terdapat pada pangkal batang. Serangannya mengakibatkan tanaman layu, menguning yang akhirnya membusuk. Pada buah, bisa busuk.

Pengendaliannya :

–          Membersihkan tanaman yang terserang dengan cara dicabut dan dibakar

–          Rotasi tanaman berserta drainase yang baik

  1. Layu Fusarium

Serangan ini oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp phaseoli, berupa benang putih, hidup dalam tanah menginfeksi akar. Gejalanya, tulang daun menguning, menjalar ke tangkainya kemudian layu. Yang bertahan, menghasilkan buah sedikit dan berukuran kecil. Ada cincin cokelat pada berkas pembuluh bila disayat.

Pengendalian :

–          Pemilihan benih pada saat pembibitan

–          Pemusnahan tanaman yang terserang

–          Penyiraman fungisida ke tanah bekas yang terinfeksi

  1. Penyakit Embun Tepung

Disebabkan oleh cendawan Erysiphepolygoni. Menyebar melalui spora, menyerang pada musim kemarau. Gejalanya, batang, daun serta buah berwarna keabuan seperti beludru, di bagian polongnya terlihat tepung berwarna cokelat gelap.

Pengendalin :

–          Pemotongan  dan pembakaran pada bagian tanaman yang terserang

–          Penyemprotan fungisida sesuai dosis yang sudah dianjurkan

–          Penaburan tepung belerang yang dihaluskan ke area lahan

Itulah aneka hama serta penyakit berikut cara pengendaliannya yang telah disebutkan. Sebagai petani, hal tersebut tentu harus dipahami secara benar, supaya hasil panen yang diharapkan sesuai keinginan. Demikian pula yang baru belajar membudi-dayakan tanaman kacang polong atau kacang kapri, mudah-mudahan terbantukan dengan tulisan ini.

Dan akhirnya, semoga artikel di sini bisa memberi manfaat bagi yang membutuhkan. Terima kasih telah berkunjung ke situs, selamat berusaha. Semoga sukses!

Baca Artikel Lainnya di Duniakicau.net dari Google News

Leave a Comment