Serangan suara serak, merupakan gangguan yang kerapkali dialami burung murai batu. Kedatangannya sebenarnya bisa disiasati, bila pemiliknya paham pemicu serangan tersebut. Namun sayang sekali, terkadang para pemilik juga abai, dengan apa yang pernah dilakukan pada burung hiasnya.
Penyebab Burung Murai Batu Mengalami Serak
Supaya tidak panik apalagi, terjadi pada menit-menit terakhir mendekati lomba, berikut sekadar mengingatkan kembali faktor-faktor penyebabnya, yang perlu Anda waspadai.
- Burung dijemur terlalu lama sehingga mengalami dehidrasi
- Burung terindikasi mengonsumsi pakan basi (kroto)
- Sangkar di tempatkan di tempat yang salah. Misalnya dekat lokasi pembakaran sampah, ataupun jalan raya yang berdebu, atau mungkin digantang di dapur yang lekat dengan asap masakan
- Burung diduga terinfeksi penyakit (jamur, virus atau parasite)
- Terlalu lama berkicau
Cara Mengatasi Suara Serak Burung Murai Batu
Ada 3 cara untuk mencegah gangguan ini, di antaranya yaitu :
-
Treatmen
Langkahnya :
- Burung rajin diembunkan setiap hari sebelum matahari terbit
- Kurangi frekwensi mandi dan penjemurannya
- Dijauhkan dari burung lain, agar tidak rajin gacor
- Tutup sangkarnya atau dikerodong rapat
- Berikan air putih yang matang
-
Melalui pakan
Voer, biasanya diberikan pada burung murai batu selain pakan-pakan alami. Nah, bila si burung dalam keadaan kurang menguntungkan seperti ini, sebaiknya untuk sementara waktu dihentikan. Lalu ganti dengan pakan sistem full ektra fooding yang berasal dari pakan-pakan alami. Takarannya : 2 sendok kroto pada pagi dan sore hari, cukup berikan potongan jangkrik 1-2 ekor.
Dan supaya cepat pulih, dalam pakan-pakan tadi bisa diberi campuran vitamin yang berupa larutan oral. Di mana sudah mengandung banyak zat antiparasit, penyebab suara serak dan gangguan pernapasan lain yang kerap ikut pula dialami burung murai batu.
-
Dengan ramuan herbal
Ramuan herbal masih diyakini sebagian orang mengobati segala macam penyakit, termasuk juga mengatasi masalah serak ini. Sehingga suara burung bisa kembali jernih.
Adapun bahan-bahannya adalah sebagai berikut :
- Jahe secukupnya (menyesuaikan kebutuhan burung jangan terlalu pedas)
- Kencur juga secukupnya (jangan terlalu pedas)
- Sepucuk sdt garam dapur
- 1 bungkus madu instan siap beli
- 2 gelas air putih
Cara membuat :
- Cuci bersih semua bahan mentah, kemudian digeprek atau tumbuk kasar
- Masukkan semua bahan tadi ke dalam panci, jangan lupa tambahkan air
- Selanjutnya direbus sampai mendidih dan kadar air berkurang
- Angkat, dinginkan kemudian saring
Tehnik pemberian ramuan
Setelah ramuan siap, berikan pada burung murai batu setiap 3 hari sekali selama masih dalam perawatan masa terapi. Caranya dengan memberikan pada pagi atau siang hari. Sesudah itu diganti dengan air matang biasa.
Agar kejadian di atas tidak terulang lagi, selalu berhati-hatilah. Waspadai yang menjadi faktor pemicunya. Seperti tidak terlalu sering dijemur dengan jangka waktu lama, mengurangi mandi burung, penempatan sangkar yang tepat. Sehingga burung merasa nyaman. Menjaga kesehatan fisiknya. Dan terakhir jangan sering-sering diadu. Sesekali boleh ditempatkan secara bersama-sama dengan kawannya, tapi sesekali dipisahkan pula. Bila terindikasi burung mulai senang berkicau dan tak mau berhenti.
Tips terakhir adalah minimal 3 hari sebelum lomba, burung murai harus diawasi secara intens. Baik kesehatan fisik, maupun suara burung nya. Supaya ketika tiba saatnya ikut latber, burung benar-benar dalam keadaan prima.
Daftar Isi